Wednesday, May 7, 2014

Manusia dan Kebudayaan




Manusia merupakan makhluk yang unik. Mereka telah diciptakan dengan kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yaitu akal mereka. Dengan akal, mereka dapat melakukan berbagai macam hal mulai dari menciptakan sesuatu, menyimpulkan perkataan, dan berhubungan sosial.

Jika kita berbicara tentang akal dan kemampuan manusia yang sangat menakjubkan, pasti kita akan berpikir mengenai banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh dua hal ini dalam kehidupan sosial misalnya terbentuknya suatu pola-pola hidup dalam diri manusia.

Apakah pola-pola hidup dalam diri manusia itu? Pola hidup dalam diri manusia merupakan berbagai macam cara pandang yang digunakan sebagai cara bersikap mereka dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya akan terus berulang karena hal dianggap sebagai suatu kebenaran dan terbawa dalam bersosialisasi.

Sifat manusia yang merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu membutuhkan manusia lain akan sangat berpengaruh dalam membentuk pola hidup manusia karena karena seperti kita ketahui bahwa sosialisasi manusia dapat bertukar pikiran. Dengan sosialisasi manusia dapat memperoleh apa yang diinginkan. Dengan sosialisasi kita dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh seseorang dan masih banyak lagi.

Setelah melakukan proses sosialisasi manusia terkadang akan menganggap benar apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya, kemudian saling mendukung dan berusaha untuk menyatu dan berbaur. Jika hal ini dilakukan oleh banyak angota masyarakat pasti akan terjadi suatu kesamaan cara pandang yang menimbulkan adanya kelompok yang biasa disebut komunitas.

Komunitas dalam aksi sosial biasanya akan membentuk aturan-aturan yang sesuai dalam komunitas tersebut. Manusia sebagai makhluk pemikir pasti ingin menciptakan suatu bentuk lingkungan yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Karena itu mereka akan membentuk suatu kesatuan fakir dalam komunitas tersebut yang harus dijalankan oleh anggota komunitas yaitu budaya.

Budaya berarti mendayakan budi atau fikiran yang dianggap mampu memperbaiki maupun menciptakan hidup yang berkualitas dan lebih teratur. Kebudayaan merupakan hasil dari bentukan budaya yang telah diterapkan.

Kebudayaan manusia di dunia ini sangat beragam, kita tidak dapat menjamin dalam satu daerah terdapat budaya yang sama, karena budaya akan menjadi suatu kebudayaan bila sudah bener-benar dipatuhi oleh komunitas dan biasanya komunitas manusia yang satu dengan lainnya tidak akan berbaur dalam waktu yang singkat. Kebudayaan di daerah pegunungan dan aliran sungai atau pantai misalnya pasti akan sangat nampak perbedaannya.

Kebudayaan dengan manusia sangat erat hubungannya, maka dari itu norma adalah salah satu hal yang menyusun kebudayaan tersebut ataupun sebaliknya. Jadi bias dibilang norma adalah akar dari suatu kebudayaan. Norma agama misalnya, di Indonesia diatur agar kita menjalankan perintah Tuhan sesuai dengan agama yang dianut oleh kaumnya. Jadi kaum pemeluk agama ini akan beribadah dengan cara dan menurut aturan agamanya sendiri. Misalnya agama Hindu beribadah dengan menaruh dupa, sesaji, bunga tujuh rupa juga pakaian yang sesuai dengan ibadahnya. Orang Islam menggunakan peci, mukena, sajadah dan perlengkapan ibadah mereka. Itu semua pasti bersifat kontinen karena mereka memiliki aturan yang sudah dianut dan dianggap benar dalam kitab-kitab aturan mereka.

Dilihat dari norma yang lain. Misalnya norma kesopanan yang diterapkan oleh tiap kelompok masyarakat pasti akan berbeda. Di sekitar kita, jika kita memperhatikan anggota keluarga tetangga kita akan menciptakan aturan kesopanan tersendiri dalam rumahnya (berbeda saat mereka bergaul di luar) yang biasanya dipengaruhi oleh pendidikan formal maupun informal yang mereka dapat.

Manusia benar-benar makhluk yang hebat bahkan sebelum mereka mengenal aksara, mereka sudah dapat menciptakan kebudayaan mereka. Manusia pada zaman dahulu kala dapat membentuk pola hidup sosial dalam komunitas mereka yang dipengaruhi suatu factor yaitu iklim. Manusia pada zaman dahulu membudayakan untuk berburu dengan pakaian yang sesuai dengan iklim pada masa itu.

Jika dilihat sepintas, kebudayaan hamper sama dengan kebiasaan. Lalu apa perbedaannya? Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebudayaan cakupannya lebih luas daripada kebiasaan-kebiasaan bisa timbul dalam diri manusia dimana manusia tersebut menganggap benar suatu kelakukan dan ia berusaha untuk melakukan hal tersebut secara berulang-ulang. Jika kebudayaan adalah suatu hal yang dianggap benar oleh suatu komunitas yang tersusun oleh beberapa manusia yang memiliki kesatuan pemikiran yang dianggap benar dan mencoba untuk menerapkan aturan komunitasnya sendiri dengan sifat kontinu. Jadi perbedaannya terletak pada subjek di dalamnya. Kebiasaan dilakukan oleh satu orang misalnya anak yang berangkat sekolah, makan pada jam 1 siang dll. Tiap orang pasti memiliki pola yang berbeda.

Kebudayaan adalah hal yang sangat nyata dan dimiliki oleh semua komunitas manusia di dunia ini. Kebudayaan adalah hal yang sangat penting karena menjadi suatu keunikan dan identitas suatu komunitas manusia tertentu.



Apakah Kita dapat Mengubah Kebudayaan?

Seperti yang kita ketahui, manusia selalu mengalami perkembangan dalam berfikir setiap harinya. Kecepatan informasi dari teknologi membuat budaya antar komunitas manusia mengalami pembauran. Budaya dengan kualitas anggota komunitas yang lemah, pasti akan tertindas oleh komunitas yang kuat seperti halnya homo homini lupus.

Jika kita lihat sekarang ini, Jepang, Korea, Amerika dan Negara maju lainnya gencar memberi serangan promosi budaya, yang sangat kuat lewat film dan lagu. Bentuk nyata upaya penyuntikan budaya di Negara lain. Banyak orang yang secara sadar dan tidak sadar sudah mengikutinya. Trend cara berpakaian, anak-anak muda yang sangat mencintai lagu west dan ada lagi yang lebih gila yaitu adalah adopsi anak dari Negara berkembang ke Negara maju. Semisal kasus meledaknya penjualan anak dari India dan Cina ke Amerika yang beralasan untuk menciptakan perdamaian yang sesungguhnya dengan penyatuan kebudayaan dan pola pikir.

Nah, pasti kini kita sudah dapat menyimpulkan bahwa kebudayaan akan dapat berubah. Sifat manusia adalah ingin tahu. Selalu mencari hal yang lebih nyaman dari sebelumnya, lebih hebat dari sebelumnya.

Jelas sekali kuatnya budaya dari komunitas yang lebih maju bisa mengikis budaya dari komunitas yang kurang maju.

Mungkin tidak semua kebudayaan komunitas yang kurang dominan hilang dalam waktu dekat tapi jika mereka tidak membentengi diri, pasti budaya tersebut akan hilang karena adanya bauran budaya dalam sosialisasi. Sekarang tinggal kita yang harus memilah-milah kebudayaan yang baik bagi kita dan yang tidak sesuai dengan bangsa kita, karena tidak semua kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan kita (KT).

No comments:

DUNIA TANPA UANG TUNAI

Dalam era digital ini kita bisa membeli barang-barang kebutuhan kita tanpa uang tunai, baik secara online via transfer ATM, kartu kred...