Manusia merupakan makhluk yang
unik. Mereka telah diciptakan dengan kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk
lain yaitu akal mereka. Dengan akal, mereka dapat melakukan berbagai macam hal
mulai dari menciptakan sesuatu, menyimpulkan perkataan, dan berhubungan sosial.
Jika kita berbicara tentang akal dan kemampuan manusia yang sangat
menakjubkan, pasti kita akan berpikir mengenai banyak pengaruh yang ditimbulkan
oleh dua hal ini dalam kehidupan sosial misalnya terbentuknya suatu pola-pola
hidup dalam diri manusia.
Apakah pola-pola hidup dalam diri manusia itu? Pola hidup dalam diri
manusia merupakan berbagai macam cara pandang yang digunakan sebagai cara
bersikap mereka dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya akan terus berulang
karena hal dianggap sebagai suatu kebenaran dan terbawa dalam bersosialisasi.
Sifat manusia yang merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu
membutuhkan manusia lain akan sangat berpengaruh dalam membentuk pola hidup
manusia karena karena seperti kita ketahui bahwa sosialisasi manusia dapat
bertukar pikiran. Dengan sosialisasi manusia dapat memperoleh apa yang
diinginkan. Dengan sosialisasi kita dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
seseorang dan masih banyak lagi.
Setelah melakukan proses sosialisasi manusia terkadang akan menganggap
benar apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya, kemudian saling mendukung dan
berusaha untuk menyatu dan berbaur. Jika hal ini dilakukan oleh banyak angota
masyarakat pasti akan terjadi suatu kesamaan cara pandang yang menimbulkan
adanya kelompok yang biasa disebut komunitas.
Komunitas dalam aksi sosial biasanya akan membentuk aturan-aturan yang
sesuai dalam komunitas tersebut. Manusia sebagai makhluk pemikir pasti ingin
menciptakan suatu bentuk lingkungan yang sesuai dengan apa yang mereka
harapkan. Karena itu mereka akan membentuk suatu kesatuan fakir dalam komunitas
tersebut yang harus dijalankan oleh anggota komunitas yaitu budaya.
Budaya berarti mendayakan budi atau fikiran yang dianggap mampu
memperbaiki maupun menciptakan hidup yang berkualitas dan lebih teratur.
Kebudayaan merupakan hasil dari bentukan budaya yang telah diterapkan.
Kebudayaan manusia di dunia ini sangat beragam, kita tidak dapat menjamin
dalam satu daerah terdapat budaya yang sama, karena budaya akan menjadi suatu
kebudayaan bila sudah bener-benar dipatuhi oleh komunitas dan biasanya
komunitas manusia yang satu dengan lainnya tidak akan berbaur dalam waktu yang
singkat. Kebudayaan di daerah pegunungan dan aliran sungai atau pantai misalnya
pasti akan sangat nampak perbedaannya.
Kebudayaan dengan manusia sangat erat hubungannya, maka dari itu norma
adalah salah satu hal yang menyusun kebudayaan tersebut ataupun sebaliknya.
Jadi bias dibilang norma adalah akar dari suatu kebudayaan. Norma agama
misalnya, di Indonesia diatur agar kita menjalankan perintah Tuhan sesuai
dengan agama yang dianut oleh kaumnya. Jadi kaum pemeluk agama ini akan
beribadah dengan cara dan menurut aturan agamanya sendiri. Misalnya agama Hindu
beribadah dengan menaruh dupa, sesaji, bunga tujuh rupa juga pakaian yang
sesuai dengan ibadahnya. Orang Islam menggunakan peci, mukena, sajadah dan
perlengkapan ibadah mereka. Itu semua pasti bersifat kontinen karena mereka
memiliki aturan yang sudah dianut dan dianggap benar dalam kitab-kitab aturan
mereka.
Dilihat dari norma yang lain. Misalnya norma kesopanan yang diterapkan
oleh tiap kelompok masyarakat pasti akan berbeda. Di sekitar kita, jika kita
memperhatikan anggota keluarga tetangga kita akan menciptakan aturan kesopanan
tersendiri dalam rumahnya (berbeda saat mereka bergaul di luar) yang biasanya
dipengaruhi oleh pendidikan formal maupun informal yang mereka dapat.
Manusia benar-benar makhluk yang hebat bahkan sebelum mereka mengenal
aksara, mereka sudah dapat menciptakan kebudayaan mereka. Manusia pada zaman
dahulu kala dapat membentuk pola hidup sosial dalam komunitas mereka yang
dipengaruhi suatu factor yaitu iklim. Manusia pada zaman dahulu membudayakan
untuk berburu dengan pakaian yang sesuai dengan iklim pada masa itu.
Jika dilihat sepintas, kebudayaan hamper sama dengan kebiasaan. Lalu apa
perbedaannya? Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebudayaan cakupannya lebih
luas daripada kebiasaan-kebiasaan bisa timbul dalam diri manusia dimana manusia
tersebut menganggap benar suatu kelakukan dan ia berusaha untuk melakukan hal
tersebut secara berulang-ulang. Jika kebudayaan adalah suatu hal yang dianggap
benar oleh suatu komunitas yang tersusun oleh beberapa manusia yang memiliki
kesatuan pemikiran yang dianggap benar dan mencoba untuk menerapkan aturan
komunitasnya sendiri dengan sifat kontinu. Jadi perbedaannya terletak pada
subjek di dalamnya. Kebiasaan dilakukan oleh satu orang misalnya anak yang
berangkat sekolah, makan pada jam 1 siang dll. Tiap orang pasti memiliki pola
yang berbeda.
Kebudayaan adalah hal yang sangat nyata dan dimiliki oleh semua komunitas
manusia di dunia ini. Kebudayaan adalah hal yang sangat penting karena menjadi
suatu keunikan dan identitas suatu komunitas manusia tertentu.
Apakah Kita dapat Mengubah Kebudayaan?
Seperti yang kita ketahui, manusia selalu mengalami perkembangan dalam
berfikir setiap harinya. Kecepatan informasi dari teknologi membuat budaya
antar komunitas manusia mengalami pembauran. Budaya dengan kualitas anggota komunitas
yang lemah, pasti akan tertindas oleh komunitas yang kuat seperti halnya homo homini lupus.
Jika kita lihat sekarang ini, Jepang, Korea, Amerika dan Negara maju
lainnya gencar memberi serangan promosi budaya, yang sangat kuat lewat film dan
lagu. Bentuk nyata upaya penyuntikan budaya di Negara lain. Banyak orang yang
secara sadar dan tidak sadar sudah mengikutinya. Trend cara berpakaian,
anak-anak muda yang sangat mencintai lagu west dan ada lagi yang lebih gila
yaitu adalah adopsi anak dari Negara berkembang ke Negara maju. Semisal kasus
meledaknya penjualan anak dari India dan Cina ke Amerika yang beralasan untuk
menciptakan perdamaian yang sesungguhnya dengan penyatuan kebudayaan dan pola pikir.
Nah, pasti kini kita sudah dapat menyimpulkan bahwa kebudayaan akan dapat
berubah. Sifat manusia adalah ingin tahu. Selalu mencari hal yang lebih nyaman
dari sebelumnya, lebih hebat dari sebelumnya.
Jelas sekali kuatnya budaya dari komunitas yang lebih maju bisa mengikis
budaya dari komunitas yang kurang maju.
Mungkin tidak semua kebudayaan komunitas yang kurang dominan hilang dalam
waktu dekat tapi jika mereka tidak membentengi diri, pasti budaya tersebut akan
hilang karena adanya bauran budaya dalam sosialisasi. Sekarang tinggal kita
yang harus memilah-milah kebudayaan yang baik bagi kita dan yang tidak sesuai
dengan bangsa kita, karena tidak semua kebudayaan asing sesuai dengan
kebudayaan kita (KT).
No comments:
Post a Comment